“GAUL, TAPI MEMBUANG-BUANG WAKTU”
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas hafidzahullaah Menulis:
Kita wajib mencari teman-teman yang SHALIH, baik, benar aqidah dan manhajnya, agar dapat membantu kita dalam taat kepada Allah. Maka pandai-pandailah mencari teman yang bermanfaat untuk dunia dan akhirat.
Begitu pula, kita dianjurkan bergaul dengan masyarakat, untuk memberikan manfaat kepada mereka dalam Islam, ilmu, dan Sunnah. Rasulullah –shallallahu `alaihi wa sallam- bersabda:
الْمُؤْمِنُ الَّذِي يُخَالِطُ النَّاسَ وَيَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ ، خَيْرٌ مِنَ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لا يُخَالِطُ النَّاسَ ، وَلا يَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ
“Seorang mukmin yang bergaul dengan manusia dan bersabar atas gangguan mereka itu LEBIH BAIK daripada mukmin yang TIDAK BERGAUL dengan manusia dan tidak sabar terhadap gangguan mereka.”
(Shahih: HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad [no. 388], ini lafadznya. Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf [VIII/536, no. 26623]. Abu Nu`aim dalam Hilyatul Auliyaa’ [VII/422, no. 11087]. Al-Baihaqi dalam sunannya [X/89]. Dan Ahhmad [II/43] dari sahabat Ibnu `Umar –radhiyallahu`anhu-. Lihat Silsilah Al-Ahaadits Ash-shahiihah [no. 939]).
Pergaulan dengan masyarakat APABILA mendatangkan manfaat dan dapat menolak mudharat (bahaya), maka hal ini dibenarkan menurut syariat. AKAN TETAPI apabila mudharat (bahaya) dan MEMBUANG-BUANG WAKTU maka hal ini harus ditinggalkan.
[Disalin Dari Buku WAKTUMU, DIHABISKAN UNTUK APA. Karya Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas hafidzahullaah, Hal. 34-35].
*
oleh: ustadz abu uwais adimakiy