?ilmu yang seorang muslim wajib tahu !
✅Ilmu syar’i ada yang bersifat fardhu a’in yaitu ilmu yang wajib bagi setiap muslim untuk tahu, dan tidak ada uzur (karena jahil) bagi siapapun ketika dia mampu mempelajari ilmu tersebut, diantara bentuknya, yaitu ilmu tentang pokok-pokok keimanan dan rukun-rukunnya, yang mana sebuah keimanan tidaklah sempurna kecuali dengan itu, seperti;
1) Meyakini bahwa Allah subhanahu wata’la adalah satu-satunya tuhan, raja, pengatur, dan tidak ada sekutu bagi Nya dalam segala perbuatan Nya.
2) Mengilmui bahwasanya Dialah satu-satunya yang memiliki sifat-sifat yang sempurna dan mulia yang suci dari segala kekurangan dan aib.
3) Mengimani segala yang berkaitan dengan nama-nama dan sifat-sifat Nya tanpa ada tahrif (menyelewengkan) atau ta’wil (merubah) atau ta’til (meniadakan) atau tamtsil (menyerupakan Nya dengan makhluk).
4) Beriman atas ketuhanan Nya, yaitu Dialah satu-satunya yang berhak di ibadahi, dan memalingkan semua bentuk ibadah hanya untuk Nya tidak kepada selain Nya.
5) Beriman kepada Rasul salallahu ‘alaihi wasallam,yaitu meyakini bahwa ia adalah yang terakhir dan penutup bagi para nabi dan rasul, membenarkan semua yang di kabarkan, mentaati semua yang di perintah, dan menjauhi semua apa yang dilarang, dan tidak beribadah kepada Allah kecuali sesuai petunjuknya.
6) Mengetahui pondasi islam, yaitu mengetahui perkara-perkara yang telah jelas halal dan haramnya dalam agama, atau yang biasa di kenal di kalangan para ulama dengan sebutan; (المعلوم من الدين بالضرورة) seperti; kewajiban shalat, zakat, atau semisalnya, dan mengetahui haramnya syirik, durhaka pada kedua orang tua, berbuat zina, makan riba dan yang semisalnya.
7) Di tambah dengan ilmu-ilmu yang kaitannya dengan sah atau tidaknya ibadah seseorang kepada allah, seperti; hukum-hukum seputar shalat, yaitu mengetahui rukun-rukunnya, syarat-syratnya, kewajiban-kewajibannya, pembatal-pembatalnya, serta hukum-hukum yang berkaitan dengan thaharah (bersuci) dan yang semisalnya.
8) Mengetahui hukum mu’amalah (nikah & jual beli) dari sisi boleh dan tidaknya, dan apa saja syarat-syarat sah nya, dan kapan di hukumi bahwa mu’amalah tersebut telah menyelisihi syari’at atau tidak, seperti mempelajari hukum-hukum seputar keluarga bagi yang hendak menikah, atau mengetahui hukum-hukum seputar syarikah bagi yang ingin bermitra dalam bisnis, dan yang lainnya dari macam-macam jenis mua’malah.
✅Dan kesimpulan dari semua kewajiban diatas yaitu agar kita mengetahui bagaimana seharusnya beribadah kepada Allah sesuai aturan Allah dan bagaimana tata cara mua’malah yang benar yang jauh dari pelanggaran syari’at.
❇️Adapun ilmu-ilmu lainnya maka hukum mempelajarinya fardhu kifayah, yaitu wajib dipelajari, tetapi bila sudah dilakukan oleh sebagian muslim maka kewajiban atas muslim lainnya gugur. Kitab “al- ilmu” karya Syaikh Muhammad Bin Shaleh Al Utsaimin, (Halaman 23)
Namun sebenarnya semua perkara di atas tidak sesulit yang di bayangkan, karena semuanya berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, seperti hukum-hukum thaharah (bersuci), shalat dan yang semisalnya, selanjutnya berkaitan dengan hukum-hukum puasa, zakat dan yang semisalnya, dan sebelum itu semua, seorang muslim wajib memperhatikan perkara aqidah dan keimanannya, semua itu bukan perkara yang sulit, sangat mungkin untuk di pelajari dalam waktu yang singkat, bisa dengan membaca buku-buku yang ringan dalam hal ini, atau mendengarkan kajian-kajian ilmiah dari para ulama yang terpercaya. Adapun selebihnya seperti masalah-masalah mu’amalah yang lebih terperinci, yang tidak selalu di butuhkan, maka cukup baginya untuk menanyakan itu dan setiap masalah-masalah kontemporer lainnya kepada para ulama, karena Allah subhanahu wata’la telah mengajarkan hamba Nya: ( فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ ) Artinya:
“maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui”. An-Nahl:43 Kecuali bagi mereka yang Allah telah mudahkan untuk memahami dan mempelajari ilmu syar’i, maka untuk mereka agar terus memperbanyak keilmuan selama masih ada kesempatan, tentu itu semua tergantung kemampuan masing-masing, karena semua usaha itu sejatinya agar seorang hamba lebih dekat dengan Rabbnya dan lebih ta’at kepada Nya, tentu di barengi dengan maksud yang baik dan niat yang tulus. Semoga Allah senantiasa memberikan taufiq Nya untuk kebaikan dunia dan akhirat kita.. amiin Allahu a’lam.
Diterjemahkan oleh
?️Riyan Ade Putra Al Floresy
Di Kota Nabi Jumadil Akhir 1441 H ➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Silahkan share sesuai asli dan sumbernya Simak tulisan menarik lainnya di:
?Website https://www.sapamuslim.com
?Google Play Store: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.lhaksana.sapamuslim
?Telegram & Instagram @sapamuslim
Sumber:
https://islamqa.info/amp/ar/answers/161081