About

Diantara Sebab Sebab Mati Syahid

?Diantara sebab-sebab mati syahid .

Nabi kita Muhammad salallhau 'alahi wasallam pernah bersabda:

الطَّاعُونُ شَهادَةٌ لِكُلِّ مُسْلِمٍ. رواه البخاري

"Bahwa setiap muslim yang meninggal disebabkan wabah maka untuknya syahid." (HR. Bukhari)

Dan ini diantara rahmat dan karunia dari allah subhanahu wa ta'ala untuk ummat Muhammad Sallahu 'Alaihi wasallam yaitu ketika Allah menjadikan derajat syahid (mati syahid) tidak hanya sebatas pada mereka yang gugur di medan perang, namun Allah ta'la juga menjadikan sebab-sebab lain yang dengannya seorang mukmin bisa mendapatkan gelar syahid di sisi Allah ta'ala.

Di sebutkan dalam hadits-hadits nabi sallahu 'alaihi wasallam bahwa yang meninggal karena tenggelam maka untuknya syahid, yang wafat karena tertimpa bangunan untuknya syahid, yang di panggil oleh Allah karena terbakar maka untuknya syahid, dan diantara sebab syahid lainnya yaitu hadits yang telah kita sebutkan di atas. Maka tidaklah heran ketika sebagian sahabat nabi radhiyallahu 'anhum bersabar bahkan sebagian mereka bersyukur dan memuji allah ketika mereka di timpa wabah (Tha'oun) di masa kekhalifahan Umar bin Al khatab radhiyallah ta'la 'anhu di bumi syam pada tahun 18 H yang mewafatkan banyak dari kaum muslimin, semua itu karena mereka yakin atas janji rasul salallahu 'alaihi wasallam di atas.

Dan disebutkan diantara sebab yang menjadikan seorang mukmin mendapat derajat syahid di sisi Allah disebabkan wabah (Tho'un) karena besarnya cobaan dan penderitaan yang ia rasakan juga beratnya sabar dalam keadaan yang demikian, dan ini selaras dengan perkataan sebagian ulama:

الجزاء من جنس العمل "Bahwa setiap ganjaran itu sesuai dengan kadar amalan"

Dan setiap muslim pasti tidak menginginkan takdir yang dampaknya buruk menimpa dirinya, bahkan nabi salallahu 'alahi wasallam juga telah mengajarkan kita untuk memohon perlindungan kepada Allah dari hal yang demikian dalam do'anya:

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلَاءِ وَدَرَكِ الشَّقَاءِ وَسُوءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ. متفق عليه

Ya Allâh, kami berlindung kepada-Mu dari beratnya musibah yang tak mampu ditanggung, dari datangnya sebab-sebab kebinasaan, dari buruknya akibat apa yang telah ditakdirkan, dan gembiranya musuh atas penderitaan yang menimpa.  (Muttafaq ‘alaih) Walau demikian ketika ketetapan Allah bersebrangan dengan keinginan hati, baik itu berupa wabah, bencana atau apapun itu, maka tidak pantas bagi seorang mukmin untuk marah, benci, bahkan sampai mencela takdir Allah, namun yang dia harus lakukan adalah bersabar atas semua ketetapan Allah, sebagiamana kesabaran para sahabat ketika di timpa wabah, tentunya disamping itu tetap memperbaiki keadaan dengan sarana-sarana yang mubah, karena tidaklah seorang mukmin di timpa musibah kecuali di baliknya ada kebaikan yang besar yang telah allah siapkan untuknya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ. رواه البخاري ومسلم “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

?️Penulis: Riyan Ade Putra Al Floresy Di Kota Nabi Madinah Jumadil Akhir 1441 H ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ 

Silahkan share sesuai asli dan sumbernya. Simak tulisnn menarik lainya di:

?website https://www.sapamuslim.com

?GooglePlayStore: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.lhaksana.sapamuslim

?Telegram &Instagram @sapamuslim

✅Menyapa dengan kebaikkan